Majalah Rindang majalah yang beredar di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah diterbitkan oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Dahulu kala majalah ini datang setiap bulan dengan beragam isi tema dan tulisan. Keluarga besar Kementerian Agama selalu mewarnai halaman demi halaman menorehkan karya dan menyatakan ide serta gagasannya. Penyuluh, Guru, Penghulu, Pengawas sampai Kepala Kantor Kementerian Agama berfastabiqul khairat menghiasi isi majalah Rindang.
Sebagai bagian dari keluarga besar Kementerian Agama, saya pernah mencoba peruntungan memasuki halaman dalam Majalah Rindang tersebut. Seingat saya ada dua buku, satu modul pendidikan serta sebuah makalah hasil seminar yang kujadikan rujukan dalam menyusun tulisan ini. Tulisan yang berjudul Guru Sebagai Pembimbing, Pengajar dan Pelatih ini sedianya kukirim ke redaksi Majalah Rindang dengan harapan dapat dimuat pada rubrik Pendapat Anda ( agak lupa juga sih, nama pasti rubriknya). Biasanya naskah yang dimuat dalam rubrik tersebut sudah melalui edit dan rangkum dari redaksi sehingga hanya muncul sepertiga atau setengah dari naskah aslinya. Dalam satu halaman yang disediakan itu rata-rata terpampang 3 atau 4 penulis. Dalam ruang yang sempit seperti itu maka satu penulis mendapat jatah sekitar 4 atau 5 paragraf saja.
September 1995 saya diberitahu saudaraku bahwa tulisanku muncul di Majalah Rindang. Sebelum membuka majalah tersebut, terbayang dalam benak ini tulisan sudah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi hanya dua atau tiga paragraf saja. Kubuka pada halaman kedua dimana terdapat rubrik tersebut. Namun tak kujumpai namaku tertera di sana. Kulanjutkan berpindah halaman mencari keberadaan tulisanku. Agak terkejut juga setelah kudapati tulisanku menjadi makalah utama dan terpampang di rubrik Pendidikan. Dimuat utuh tanpa ada edit dan tak ada pengurangan satu katapun. Persis sama seperti ketika dahulu saya mengetikkannya (tahun 1995 belum ada komputer, masih menggunakan mesin ketik berpita) pada beberapa lembar kertas itu.
Masih teringat covernya. Bergambar sulak, kelud pembersih debu, Rindang No.2 Tahun XXI September 1995, edisi majalah yang memuat tulisanku. Telah lama hilang entah terselip di mana. Kebetulan saat itu sempat memiliki copian yang masih tersimpan pada sebendel berkas persyaratan sertifikasi guru.
Sedihnya juga, Majalah
Rindang itupun kini sudah lama berhenti terbit.
Iqbal Al Basith | Planjan, 24 Juni 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar